Sabtu, 16 Agustus 2014

Karya tulis Ilmiah (PKN) "PENGARUH TELEVISI BAGI PERKEMBANGAN GLOBAL"

KARYA TULIS ILMIAH SEDERHANA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
JUDUL            : “Pengaruh Televisi Bagi Perkembangan Global”

















Disusun Oleh           : Fathya Nurmawadah
Kelas                          : XII IPA 4



Jl. kayu manis, CIRIMEKAR no. 30 cibinong kabupaten BOGOR
Kota Bogor 16917








KATA PENGANTAR 

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat
 Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam Karya tulis ilmiah ini akan membahas mengenai ‘Pengaruh  Media Televisi Bagi Perkembangan Gobal’

Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakannya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya ilmiah sederhana ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada isi didalahm karya ilmiah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik  yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga Karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 




Depok, 23 februari 2014













Daftar Isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)
·         1.1 Latar belakang
·         1.2 Tujuan
·         1.3 Identifikasi masalah
·         1.4 Rumusan masalah
BAB II (KAJIAN TEORI)
·         2.1 Teori dasar
ü  2.1.1 TELEVISI
ü  2.1.2 Tujuan dan fungsi televisi
ü  2.1.3 Manfaat dan kerugian televisi
BAB III ( METODE PENELITIAN)
BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN)
·         4.1 Hasil dan pembahasan
·         4.2 Pembahasan
ü  4.2.1 Pengaruh Terhadap Perkembangan Anak
ü  4.2.2 Pengaruh Terhadap Kesehatan
ü  4.2.3 Pengaruh Terhadap Kecerdasan
ü  4.2.4 Upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif Televisi terhadap psikologi anak.

BAB V (PENUTUP)
·         5.1  Kesimpulan
·         5.2  Saran






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya
Televisi itu baik dalam sisi mata uang, bisa memiliki manfaat namun juga mudarat. Di satu sisi menjadi sumber ilmu pengetahuan, namun di sisi lainnya berpotensi memberikan kerugian bagi perkembangan anak.
dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa tayangan televisi untuk anak lebih banyak membahayakan ketimbang menguntungkan. Dengan mencoba alternatif lain yakni dengan menyediakan sejumlah tontonan anak yang dikemas dalam format DVD, dengan harapan dia tidak hanya melihat sekadar tontonan tapi juga disertai tuntunan.
ternyata tidak sepenuhnya benar. Meskipun tayangan dari stasiun televisi telah disubstitusi dengan tontonan DVD,  namun yang namanya tontonan sekecil apapun tetap memiliki dampak bagi perkembangan anak. Yang paling menonjol adalah pada konsentrasi anak. Di awal masa sekolah si sulung sempat kesulitan konsentrasi. Dia tidak tahan berlama-lama untuk mengerjakan sesuatu, mudah bosan.
Selidik punya selidik salah satu penyebabnya adalah karena tontonan. Perpindahan adegan dalam sebuah tontonan memang sangat cepat, konon setiap 7 detik, akibatnya konsentrasi penonton pun ikut terbawa cepat untuk mengikuti perpindahan cerita tersebut.
Waktu menonton pun memiliki pengaruh yang besar. Jika anak menonton sebelum berangkat sekolah, meskipun hanya sebentar tetap saja akan berpengaruh pada konsentrasi. Di satu sisi sejak pagi dia sudah sudah diajak bergerak cepat lewat perpindahan adegan di televisi, sedangkan di sekolah sang anak harus memulai belajar dengan ritme yang lambat.
***








1.2   Tujuan

Tujuan dibuatnya karya tulis ilmiah sederhana ini:
o   untuk melihat pengaruh yang ada pada perkembangan global, terutama bagi anak-anak Terhadap tontonan yang ada di televisi tersebut,

o   Mengetahui Dampak yang terjadi bagi media tersebut , misal dampak Positif dan Dampak Negatif yang Mempengaruhi.

o   Melihat Apakah Lebih Besar dampak Positi yang mempengaruhi Ataukah Dampak Negatifnya

o   Memberi solusi/saran dari Pengaruh yang ditimbulkan dari media televisi ini.


1.3   Identifikasi Masalah

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang Pendidikan : Pengaruh Media televisi pada anak, sehingga membuat sebagian anak yang menonton televisi menjadi malas dalam belajar


1.4   Rumusan Masalah


Adanya Globalisasi menimbulkan berbagai masalah didalam berbagai bidang, salah satunya terdapat masalah di bidang pendidikan , sosial dan moral. Misalnya, membuat anak-anak yang mengkonsumsi tayangan televisi lebih tertarik meonton dan akhirnya kewajibannya sebagai seorang pelajar terganggu akibat acara acara televisi yang kurang bermanfaat bagi perkembangan anak tersebut.











BAB 2
KAJIAN TEORI

2.1  TEORI DASAR

2.1.1 TELEVISI

Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer: 1961) Sedangkan menurut KBBI (2001:919) televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan sebagainya.

Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.

Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel.Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. 

Televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Apa yang kita saksikan pada layar televisi, semuanya merupakan unsur gambar dan suara. Jadi ada dua unsur yang melengkapinya yaitu unsur gambar dan unsur suara. Rekaman suara dengan gambar yang dilakukan di stasiun televisi berubah menjadi getaran-getaran listrik, getaran-getaran listrik ini diberikan pada pemancar, pemancar mengubah getaran getaran-getaran listrik tersebut menjadi gelombang elektromagnetik, gelombang elektromagnetik ini ditangkap oleh satelit. Melalui satelit inilah gelombang elektromagnetik dipancarkan sehingga masyarakat dapat menyaksikan siaran televisi.








     2.1.2  Tujuan dan Fungsi Televisi

a. Tujuan

Sesuai dengan undang-undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 43, bahwa penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakatIndonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur.

Jadi sangat jelas tujuan secara umum adanya televisi di Indonesia sudah diatur dalam undang-undang penyiaran ini. Sedangkan tujuan secara khususnya dimiliki oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Dari uraian di atas penulis dapat mengklarifikasikan mengenai tujuan secara umum adanya televisi atau penyiaran di Indonesia, adalah sebagai berikut:

b. Fungsi

Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Sesuai dengan undang-undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 54 berbunyi ³Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideology, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.´

Banyak acara yang disajikan oleh stasiun televisi di antaranya, mengenai sajian kebudayaan bangsa Indonesia, sehingga hal ini dapat menarik minat penontonnya untuk lebih mencintai kebudayaan bangsa sendiri, sebagai salah satu warisan bangsa yang perlu dilestarikan. Dari uraian di atas mengenai fungsi televisi secara umum menurut undang-undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi televisi sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:

Sebenarnya televisi memiliki beberapa fungsi, yaitu :


Pada dasarnya fungsi televisi adalah memberikan hiburan yang sehat kepada pemirsanya, karena manusia adalah makhluk yang membutuhkan hiburan.


Selain untuk menghibur, televisi juga berperan memberikan pengetahuan kepada pemirsanya lewat tayangan yang ditampilkan.


Televisi dapat mengerutkan dunia dan menyebarkan berita sangat cepat. Dengan adanya media televisi manusia memperoleh kesempatan untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang apa yang terjadi di daerah lain. Dengan menonton televisi akan menambahkan wawasan.


2.1.3 Manfaat dan Kerugian Televisi

a. Manfaat Televisi

Televisi memang tidak dapat difungsikan mempunyai manfaat dan unsur positif yang berguna bagi pemirsanya, baik manfaat yang bersifat kognitif afektif maupun psikomotor (Mansur,1993:28)5. Namun tergantung pada acara yang ditayangkan televisi

Manfaat yang bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya. Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan dengan sikap dan emosi.Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan sosial, kepedulian sesama manusia dan sebagainya. Adapun manfaat yang ketiga adalah manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak.

Televisi menarik minat baik terhadap orang dewasa khususnya pada anak-anak yang senang melihat televisi karena tayangan atau acara-acaranya yang menarik dan cara penyajiannya yang menyenangkan.

b.  Kerugian Televisi

Kerugian yang dimunculkan televisi memang tidak sedikit, baik yang disebabkan karena terapan kesannya, maupun kehadirannya sebagai media fisik terutama bagi pengguna televisi tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam memilih berbagai acara yang disajikan. Dalam konteks semacam ini maka kita dapat melihat beberapa kerugian itu sebagai berikut:

1.    Menyia-nyiakan waktu
2.    Melalaikan tugas dan kewajiban
3.    Menumbuhkan sikap hidup konsumtif
4.    Mengganggu kesehatan
5.    Alat transportasi kejahatan dan kebejatan moral

6.    Memutuskan silaturahmi

7.    Mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar anak


BAB III

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media televisi terhadap psikologi anak dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisasi adanya pengaru buruk tayangan  televisi tehadap psikologi anak. Serta untuk mengetahui dampak pengaruh televisi terhadap psikologi anak.


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Deskriptif adalah salah satu metode penelitian dengan cara observasi dan memberikan fakta secara actual dan kontektual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat waktu dan kondisi penelitian.


Pada penulisan karya tulis ini waktu yang dibutuhkan oleh penulis adalah dari bulan Januari hingga bulan April 2010. Lokasi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sebagian anak remaja yang ada disekitar SMA Negeri 4 Depok.

Dalam karya ini penulis hanya berfokus pada pengaruh televisi terhadap psikologi anak.
Objek dalam penelitian ini adalah anak-anak dibawah umur 17 tahun yang sering menghabiskan waktu untuk menonton televisi.
Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis dibantu dengan angket dan dari berbagai sumber yang memuat tentang pengaruh tayangan televisi terhadap psikologi anak.
Prosedur pengumpulan data dalam karya tulis ini dilakukan oleh penulis adalah :
 3.8 Teknik Analisis dan Pengolahan Data


Analisis data dalam karya tulis ini dilakukan dengan cara menguji, menyesuaikan dan mengkategorikan data dengan teori yang ada dalam telaah pustaka dengan data dari angket dan wawancara. Dalam hal ini fase-fase perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dikaitkan dengan media televisi. Setelah semua terkategori dengan baik atau terkumpul dengan baik, maka ditarik suatu simpulan dan dijadikan alternatif pemecahan masalah.


Dalam karya tulis ini data diolah dengan cara menyajikan dan menganalisis data kemudian diambil kesimpulan. Dalam hal ini, data dari internet yang berupa pengaruh televisi terhadap perkembangan anak dipilih sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, data-data yang dapat digunakan dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada, kemudian ditarik suatu kesimpulan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya dan membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. Bahkan bagi anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya dan sudah menjadi agenda wajib bagi sebagian besar anak.

Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada sinetron-sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya terutama anak-anak untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa. Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama di depan televisi daripada belajar, atau bahkan banyak anak yang hampir lupa akan waktu makannya karena televisi. Ini merupakan suatu masalah yang terjadi di lingkungan kita sekarang, dan perlu diperhatikan khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya. Dari latar belakang itu kami memasukkan rumusan masalah dalam penulisan hasil ini yaitu Apa dampak negatif dari menonton televisi terhadap akhlak anak ? Apa sajakah perilaku anak yang ditimbulkan dari kebiasaan menonton Televisi ? Bagaimana peran orang tua dalam mengatasi dampak negatif menonton televisi terhadap anak ?

Dari rumusan masalah tersebut kami dapat menjawab rumusan masalah pertama bahwa Kerugian yang dimunculkan televisi memang tidak sedikit, baik yang disebabkan karena terapan kesannya, maupun kehadirannya sebagai media fisik terutama bagi pengguna televisi tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam memilih berbagai acara yang disajikan. Dalam konteks semacam ini maka kita dapat melihat beberapa kerugian itu yaitu menyita waktu, melalaikan tugas dan kewajiban, menumbuhkan sikap hidup konsumtif, menganggu kesehatan dan berbagai hal yang merugikan kita. Selanjutnya rumusan, masalah kedua yaitu mendorong anak menjadi konsumtif, mengurangi semangat belajar, Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga, Menonjolkan perilaku imitative dan berbagai contoh yang bersifat negative. Dan rumusan masalah terakhir adalah mengatasi dampak negative menonton televisi pada anak adalah


4.2 Pembahasan

            Dari masalah pengaruh televisi pada anak-anak ini kami membahas mengenai masih banyaknya anak-anak yang gemar menonton televisi. Dari hal itu kami akan membahas Pengaruh Televisi dan Tips Untuk Mengurangi Anak Menonton Televisi.        Kecemasan orangtua terhadap dampak menonton televisi bagi anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa banyak penelitian menunjukkan televisi memang memiliki banyak pengaruh baik negatif maupun positif.

                Yang dikhawatirkan dari kalangan orang tua adalah anak-anak yang belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas, karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

            Banyak yang menyatakan bahwa televisi mampu mempengaruhi sikap, perilaku dan psikologi anak-anak. Akan tetapi sebenarnya yang salah bukanlah televisinya tetapi dampak tayangan yang ada dalam televisi. Dengan demikian, persoalan mendasar dari kehadiran media televisi terletak pada pemanfaatannya.

4.2.1 Pengaruh Terhadap Perkembangan Anak

            Sebuah penelitian regional yang melibatkan anak – anak Kanada , Australia , Amerika dan Indonesia dalam hal menonton televisi mendapatkan hasil yang menarik , yaitu anak Indonesia adalah penonton tv terlama , disusul Amerika , Australia dan yang paling rendah Kanada .

            Hal ini tak lepas dari perubahan gaya hidup masa kini yang dianut sebagain besar orang tua di Indonesia: Sibuk bekerja, pengasuhan anak diserahkan kepada pengasuh serta berbagai faktor lain yang mengiringi.

            Menonton televisi tampaknya membawa dampak negatif pada perkembangan anak dibanding dampak positif. Dari televisi anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan, bahkan termasuk yang belum layak mereka tonton, mulai kekerasan dan kehidupan seks .

4.2.2 Pengaruh Terhadap Kesehatan

Kecenderungan menonton tv terlalu lama akan meningkatkan angka obesitas pada anak-anak. Satu jam nonton tv misalnya, akan meningkatkan obesitas sebesar 2%. Karena selama menonton TV, , anak lebih banyak ngemil dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.

            Hal yang sama berlaku bagi anak yang lebih suka bermain games atau komputer dibanding anak yang bermain-main di luar bersama teman-teman. Saat nonton tv atau main game, terjadi ketidakseimbangan energi yang masuk dan yang digunakan . Saat anak nonton tv, kalori yang dibakar hanya sekitar 36 kkal/jam, padahal apa yang dia konsumsi jauh melebihi kalori yang digunakan. Anak - anak perlu aktif untuk bertumbuh.

            Obesitas tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan karena mengundang berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan sendi, penyakit jantung koroner hingga stroke saat anak dewasa, namun juga dapat mengganggu psikologis anak. Ingat, obesitas akan terbawa saat anak dewasa jika tak ditangani secara baik. Mungkin ia akan merasa malu, rendah diri, bahkan merasa tak berharga karena memiliki tubuh 'berbeda' dibanding teman-teman di lingkungannya.


4.2.3 Pengaruh Terhadap Kecerdasan

Menurut penelitian yang kami lakukan 6 dari 40 siswa mengatan tidak memiliki nilai yang bagus di sekolah , dari data tersebut dia menonton TV lebih dari 3 jam sehari .

            Menurut hasil penelitian Hancox RJ. Association of Television Viewing During Childhood with Poor Educational Achievement.Arch Pediatr Adolesc Med 2005, bahwa menonton tv saat masa anak dan remaja berdampak jangka panjang terhadap kegagalan akademis umur 26 tahun.

            Sedangkan penelitian lain mengenai pengaruh tv terhadap IQ anak mendapati hasil bahwa anak di bawah 3 tahun yang rajin menonton televisi setiap jamnya ternyata hasil uji membaca turun, uji membaca komprehensif turun, juga memori. Yang positif hanyalah kemampuan mengenal dengan membaca naik. Dari situ disimpulkan bahwa menonton tv pada anak di bawah 3 tahun hanya membawa lebih banyak dampak buruk dibanding efek baiknya.

4.2.4 Upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif Televisi terhadap psikologi anak.

            1. Memperbaiki pola menonton TV pada orang tua

Sebelum kita koreksi dan perbaiki pola menonton TV pada anak, sebaiknya kita koreksi dulu bagaimana pola kita menonton TV. Karena orang tua adalah figur bagi anak-anak. Apa saja yang dilakukan oleh orang tua akan begitu mudahnya dilakukan anak-anak pula. Kalau orang tua menonton TV kapan saja dan melihat acara apapun tanpa kendali dan tanpa control, tentu anak akan mengira bahwa TV memang suatu yang biasa ada dan sah saja dilihat dan dinikmati kapan saja mereka suka. Kalau orang tua dating darimanapun yang disamperi pertama TV, atau dalam rumah itu pagi, siang, sore, larut malam, dini hari TV terus menerus hidup, maka anak-anak akan meniru pola orang tua menghadapi televisi. Dan mereka akan menganggap TV sebagai suatu pelengkap yang harus ada, dan akan terasa hambar apabila ia tidak ada. Sudah semestinya orang tua berusaha terlebih dahulu untuk mengendalikan diri. Tonton TV seperlunya saja dan lakukan diet menonton TV.

            2. Buat jadwal menonton TV

Buatkan anak-anak jadwal menonton TV. Misalnya Minggu jam 16.00 – 17.00  lihat kartun Dinosaurus, Senin jam 14.00 – 15.00 liaht acara game anak dsb. Dengan begitu anak-anak akan terlatih untuk disiplin serta akan banyak terkurangi waktu mereka di depan TV. Pada awalnya mungkin mereka sangat sulit untuk menepati jadwal yang telah ditentukan, tapi lama kelamaan anak akan terbiasa. Ajaklah anak untuk mendiskusikan berbagai acara anak yang ada di televisi. Berilah penjelasan kepada anak mengapa sebuah acara atau film kartun tidak boleh dilihat. Dan berilah kesempatan anak untuk mengemukakan pendapatnya.

Apabila mereka mengajukan usul untuk melihat sebuah acara anak tanyakan alasan mereka memilih acara tersebut. Kalau alas an mereka baik dan tepat tentu sepatutnya kita beri ijin mereka untuk menyaksikan acara tersebut.

            3. Dampingi anak melihat TV

Selama ini kebiasaan kita, kalau anak-anak asyik menonton TV tentu kita bias melakukan banyak kegiatan lain, tanpa terganggu oleh mereka. Tapi jika kita ingin anak-anak tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negative yang ditimbulkan oleh TV, maka sebagai orang tua kita harus mendampingi anak saat melihat TV. Dengan demikian kita akan tahu betul acara apa yang disaksikan oleh anak-anak kita. Kalau ada hal-hal yang tidak baik kita langsung bisa katakana pada mereka. Sehingga tidak terjadi sesuatu yang fatal karena kita terlambat mengetahui bahwa apa yang dikonsumsi oleh anak-anak kita adalah tontonan yang tidak sehat.

            4. Kegiatan pengganti

Saat kita sudah memutuskan untuk merubah pola menonton TV pada keluarga, maka akan lebih baik lagi kalau ornag tua membuat berbagai macam kegiatan pengganti yang disukai anak-anak. Banyak sekali kegiatan yang bisa kita lakukan bersama anak-anak untuk mengurangi kegiatan mereka menonton TV. Beberapa kegiatan di bawah ini mungkin bisa kita jadikan salah satu alternative sebagai pengganti nonton TV.

                        a. Melakukan berbagai macam permainan.

Banyak sekali permainan yang bisa dilakukan anak-anak seperti sepak bola, monopoli atau berbagai macam permainan tradisional seperti jamuran, gatheng, engklek dsb. Supaya lebih asyik ajak anak-anak tetangga/kerabat.

                        b. Membuat berbagai macam keterampilan tangan

Pilihlah ragam keterampilan yang mudah dilakukan anak-anak, dan ajaklah mereka. Seperti membuat amplop, membuat tas/dompet dari kertas, membuat kartu ucapan selamat

                        c. Melukis/menggambar

Ajaklah anak pergi ke kebun atau ke tempat terbuka, ajak mereka melukis atau menggambar apapun yang mereka sukai dan mereka inginkan. Apapun dan seperti apapun hasil gambar berilah penghargaan

                        d. Berkebun

Ajaklah anak-anak mengenal dan mencintai tanaman dengan berkebun. Tanamlah biji-biji apapun atau segala macam tanaman hias pada tanah/pot-pot. Dari hari ke hari tanaman itu akan tumbuh dan berkembang. Tanamkan pada anak rasa syukur serta takjub akan ciptaan Allah.



BAB  V
PENUTUP



5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Tayangan Televisi memiliki dampak positiv dan negatif, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, televisi lebih sering digunakan sebagai media hiburan, yang terkadang dapat merusak moral anak-anak, akibat dari tayangan ditelevisi, dan karena kurangnya pengawasan dari kedua orang tua dalam mengawasi anaknya menonton dan memilih tayangan mana yang dibolehkan ditonton oleh anak tersebut, sehingga anak tersebut bisa leluasa menonton tayangan televisi yang kurang mendidik dan yang dapat dijadikan contoh dikehidupan nyata oleh anak tersebut,
 Sehingga berpengaruh pada pola fikir dan psikologi anak tersebut.



5.2 Saran

Sebagai kedua orang tua yang berperan mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin, kedua orang tua harus mengajarkan kepada anaknya hal-hal yang bermanfaat, memberikan media hiburan yang memiliki nilai edukasi yang bagus, dan memilih tayangan yang mendidik, dengan mendampingi dan memberi arahan pada saat anak tersebut menonton televisi, mengingatkan bahwa tidak semua tayangan ditelevisi tersebut berdasarkan kenyataan yang tidak patut untuk ditiru, mengajak anak untuk melakukan kesibukan yang mendidik selain menonton televisi.













DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar